CEO MeoTalk, Novi Wahyuningsih (kiri) saat menandatangani kerjasama dengan DEO Monzter WeChat, Daniel (kanan). (Foto : Istimewa) |
Nama
media sosial ini yakni MeoTalk dan game Monzter. MeoTalk merupakan aplikasi
media sosial yang bisa diunduh melalui Play Store di perangkat pintar, dengan
aplikasi ini pengguna bisa mengobrol melalui media sosial. MeoTalk menjadi
aplikasi chatting generasi baru dengan teknologi canggih untuk mengubah cara
orang bertemu dan berkomunikasi dengan orang-orang baru.
Dikatakan
gadis yang hanya menempuh selama satu tahun enam bulan untuk kuliah D3 di
Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, sebenarnya MeoTalk tidak jauh beda dengan
media chatting lainnya, namun aplikasi ini mempunyai banyak kelebihan. Selain
bisa mengobrol hanya dengan suara, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna
untuk bisa berkomunikasi dengan tulisan maupun video.
“Tidak
hanya itu, setiap pengunduh aplikasi ini mendapatkan reward berupa GE poin, yaitu
uang virtual yang bisa digunakan untuk belanja di toko yang sudah menyediakan
sarananya. Jadi alpikasi ini merupakan jawaban atas tuntutan kemajuan jaman
modern saat ini,” kata Novi kepada KRjogja.com.
Ide awal
aplikasi ini sebenarnya sudah muncul sejak sejak 2011 silam, namun baru bisa
digarap Novi pada Januari 2015 lalu dan mulai diluncurkan pada tanggal 28
November 2015 lalu. Atas jerih payahnya itu Novi mendapatkan reward saham dari
Global Century Limited sebesar Rp 2,6 miliar.
Sebenarnya
Novi sudah membuat lima platform, yaitu MeoTalk, Monzter, happybid dan metgames
serta vooilaa, namun baru MeoTalk dan Monzter saja yang telah diluncurkan.
Semua aplikasi tersebut nantinya akan berhubungan.
Gadis
lulusan S1 di STIE Pelita Bangsa Bekasi yang saat ini masih melanjutkan S2 di
Bina Nusantara Jakarta ini mengungkapkan, diciptakannya aplikasi MeoTalk
tersebut berawal dari keprihatinannya melihat masyarakat Indonesia yang banyak
menggunakan media sosial justru buatan dari luar negeri. Aplikasi media sosial
ciptaan anak bangsa tak kunjung hadir di tanah air, padahal warga negara
Indonesia berjumlah sekitar 250 juta dimana 100 juta orang diantaranya
merupakan pengguna aktif media sosial.
"Kenapa
dari dulu orang Indonesia tidak membuat aplikasi sendiri? Jika sudah ada sejak
dulu mungkin kini akan bisa mendunia seperti aplikasi yang selama ini sering
dipergunakan,” tambahnya.
Berangkat
dari itu, Novi lalu menggandeng sahabat-sahabatnya dari Indonesia maupun negara
lain untuk membuat aplikasi media sosial dan game untuk perangkat pintar.
Sambutan teman-teman cukup positif dan saat peluncuran pertama di Indonesia
datang sekitar 600 orang dari 12 negara untuk menyaksikan karya anak bangsa
tersebut.
Saat
peluncuran selama satu hari, tercatat sudah ada 4.000 orang yang mengunduh
MeoTalk. Dalam tiga tahun kedepan, setalah lima aplikasi diluncurkan semua
ditargetkan akan ada satu miliar pengguna di seluruh Indonesia.
Di
Yogyakarta, Novi membuka kantor di Jalan Magelang, Sleman. Dikatakannya, untuk
di Indonesia cukup 4 orang karyawan saja yang dipekerjakan, namun di kantor
pusat Malaysia ada sebanyak 100 pegawai yang siap menangani aplikasi-aplikasi
di dunia maya.
Ia
berharap aplikasi media sosial dan game serta aplikasi lainnya bermanfaat bagi
masyarakat. Ketika ada yang mengunduh aplikasi ini, otomatis dapat refund. Saat
bermain game, chatting, unggah status mendapatkan poin yang bisa ditukar dengan
uang dollar Amerika.
"Saat
terkumpul 1 juta poin dapat ditukar USD 100. Taget saya ada 100 juta pengguna
aplikasi ini dari Indonesia," kata Novi.
Walau
pencapaian yang diraihnya saat ini telah tinggi, namun hal tersebut tak membuat
Novi lupa diri. Novi tetap merasa dirinya sebagai orang biasa yang akan terus
belajar untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Ia mempunyai prinsip, dalam
menjalani hidup selalu menjaga amanah dari siapapun dan selalu berani mencoba
sesuatu yang baru.
"Selagi
itu positif kenapa tidak? Jatuh bangun itu hal biasa, yang penting tidak ada
kata menyerah dalam hidup. Selebihnya untuk hasil percayakan kepada Yang Kuasa.
Saya belajar dari orang-orang yang sudah berhasil. Amati, tiru dan
modifikasi," ungkapnya.
Novi
mengaku apa yang dilakukannya ini selalu mendapat dukungan dari orang tuanya.
Ayahnya yang hanya seorang petani menjadi petani dan penggilingan padi ini
merasa bangga atas kesuksesan yang diraih sulung empat bersaudara ini.
“Saya
bangga karena Novi mempunyai prestasi dan keinginan kuat untuk maju. Saya
mendukung, yang penting usahanya halal dan benar," kata Darman (52), ayah
Novi.(Van)
Berikut Tampilan MeoTalk
Kerenn kan?? So pasti .. Karya anak Indonesia Juga :D . Yang mau Coba langsung Download di Playstore
via krjogja
Berikut Tampilan MeoTalk
Kerenn kan?? So pasti .. Karya anak Indonesia Juga :D . Yang mau Coba langsung Download di Playstore
via krjogja